BLOG SALAM 2 JARI WAHYU SAE

Senin, 09 Januari 2017

Wahyu-Sae Jalin Keakraban dengan Mancing Bersama

BANJARNEGARA – Suasana akrab sangat terasa saat kegiatan mancing bersama pasangan Calon Bupati Banjarnegara Wahyu Kristianto dan Calon Wakil Bupati Saeful Muzad di Kelurahan Kutaringin, Banjarnegara.
Calon Wakil Bupati Banjarnegara Saeful Muzad saat mancing bersama warga Kelurahan Kutaringin, Banjarnegara
Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk interaksi dengan puluhan warga di Kelurahan Kutaringin. Calon Bupati Banjarnegara Wahyu Kristianto mengatakan, pertemuan non formal dengan warga justru kerap menyerap ide-ide bagus. Sebab, pertemuan non formal seperti mancing bersama justru dapat melihat keadaan yang sebenarnya pada warga. “Mancing bersama ini kami gunakan sebagai media interaksi dengan warga. Karena suasana akan lebih akrab, sehingga komunikasi akan lebih enak,” kata dia.
Tidak hanya itu, dalam kegiatan non formal juga akan memperlihatkan kondisi yang sebenarnya dialami warga. Hal ini, tentu akan mempermudah bagi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan. “Kalau tahu persoalan-persoalan yang terjadi di tengah-tengah warga, tentu apa yang dilakukan pemerintah akan tepat sasaran. Jadi keakraban dengan warga itu perlu sekali,” tambahnya.
Hal senada juga dikatan calon wakil Bupati Banjarnegara Saeful Muzad yang juga hadir dalam kegiatan mancing gratis tersebut. Menurutnya, selain menciptakan keakraban, kegiatan mancing bersama ini juga dapat menghibur. “Pemimpin memang harus membaur untuk mendengarkan unek-unek dari warga,” ujarnya. (*)

Dukungan ke Wahyu-Sae Terus Mengalir

BANJARNEGARA – Semakin dekat pelaksanaan Pilkada 15 Februari 2017 nanti, penyampaian sikap dukungan kepada pasangan calon terus mengalir. Termasuk pasangan calon nomor urut dua Wahyu Kristianto dan Saeful Muzad yang mendapat dukungan penuh dari guru-guru madrasah diniyah se-Kabupaten Banjarnegara.
Wahyu-Sae melakukan silaturahmi dengan para guru madrasah diniyah.

Dukungan ini tentu menjadi tambahan amunisi bagi pasangan calon yang diusung PAN dan PDIP ini. “Dukungan ini merupakan amanah bagi kami untuk dijaga sebaik-baiknya. Saya sangat mengapresiasi sikap dan dukungan dari guru-guru madrasah ini,” kata Calon Bupati Banjarnegara, Wahyu Kristianto.
Menurutnya, keberadaan guru madrasah merupakan ujung tombak dalam meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Banjarnegara, terutama untuk generasi penerus yang berkarakter dan agamis. “Hal ini sesuai dengan program kami yakni menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang nyaman, agamis dan berbudaya,” ujarnya.
Wahyu juga menilai, untuk meningkatkan mutu SDM harus ada dukungan dari pemerintah daerah. Misalnya, keberadaan sarana prasarana hingga kesejahteraan tenaga pendidik. “Harus ada perubahan-perubahan yang mengarah pada kebaikan di dunia pendidikan,” tegasnya.
Calon wakil bupati Banjarnegara, Saeful Muzad mengatakan,  persoalan pendidikan memang terus ditekankan pasangan Wahyu Kristianto dan Saeful Muzad saat melakukan kampanye di berbagai tempat. “Jangan anggap remeh pendidikan anak, karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” ujarnya. (*)

Relawan Wahyu-Sae Peduli Gizi Balita

BANJARNEGARA – Memperhatikan asupan gizi memang harus dilakukan sejak dini. Sebab dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, maka kondisi tubuh akan lebih kebal dari berbagai penyakit.
Relawan Pesona Wahyu-Sae menyapa warga di Desa Kebutuh Duwur, Kecamatan Pagedongan.

Hal ini dikatakan Relawan Pesona Wahyu-Sae saat membagikan biskuit untuk balita di Desa Kebutuh Duwur, Kecamatan Pagedongan, beberapa waktu lalu. Melalui kegiatan ini, mereka mengajak agar persoalan gizi tetap harus diperhatikan.
“Biskuit ini bukan hanya untuk balita, namun juga untuk ibu hamil. Karena generasi penerus memang harus diperhatikan sejak dini, baik masih di dalam kandungan ataupun saat bayi,” kata salah satu Relawan Pesona Wahyu-Sae, Piping Agnesa.
Dalam kesempatan ini,  para relawan juga mengenalkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara, Wahyu Kristianto, yang berpasangan dengan Saeful Muzad.
Dalam masa kampanye ini, dia berharap agar semua pendukung pasangan calon tetap mengedepankan demokrasi. Relawan Pesona Wahyu-Sae, Pradikta Dimas, juga mengajak mengajak semua pihak untuk melakukan kampanye santun.
Sebab cara-cara negatif dalam berkampanye dikhawatirkan akan mencederai proses demokrasi.  “Padahal, inti Pilkada adalah untuk mencari sosok pemimpin untuk lima tahun ke depan. Jangan sampai dengan adanya Pilkada,  justru menjadi pemicu gesekan baru di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya. (*)

Sabtu, 19 November 2016